Friday, June 29, 2012

KETAWA

KETAWA
By: Jose

Kelakar / ketawa adalah perbuatan, kata-kata dan  sebagainya yang dapat menggembirakan atau yang dapat menggelikan hati orang lain. Ketawa biasanya dilakukan ketika ada hal yang menggelikan, misalnya, ada hal yang lucu. Ketika melihat acara lawak, pasti di acara tersebut banyak yang lucu-lucu, biasanya secara otomatis kita ketawa. Secara tidak sadar, hampir semua anggota tubuh kita ikut bergerak ketika kita tertawa. Sehingga, kalau dihitung secara matematika, 3 menit tertawa sama dengan 20 menit jogging. Mungkin Anda akan berpikir, “Mending kita ketawa aja daripada capek-capek jogging”. Tapi, kalau kebanyakan ketawa bisa dikira orang gila. J

Bagaimana ketawa terjadi?  Proses tertawa dibagi dua, gerakan dan suara. Jadi, sewaktu kita menemukan obyek yang lucu, baik dari mata atau telinga, sensor yang ada di otak langsung merespon dan disalurkan ke sel neural. Lalu, sel tersebut merangsang 15 otot muka, dan otot-otot tersebut melakukan kontak ke zygomatic major muscle (mekanisme saluran pengangkat yang ada di bawah bibir). Dan zygomatic akan menggerakkan mulut untuk terbuka dan tertutup, dan di tempat laen, epiglottis (katup napas) akan menutup setengah larynx (kotak suara), oksigen yang masuk dari proses tersebut mengeluarkan suara, so, suara itulah yang disebut dengan tertawa. Bila kita berada di keadaan tertawa yang ekstrim, saluran air mata secara otomatis akan terbuka, makanya, ada air mata yang keluar sewaktu kita ketawa. 

Ketawa merupakan perbuatan sosial yang mudah menular. Kita bisa tertawa terhadap suara tawa itu sendiri dan pada kenyataannya kita sering tertawa pada diri kita sendiri.

Karena itulah, kenapa acara-acara yang berbau humor kayak Empat Mata, Tawa Sutra, Extravaganza, Ovj sukses di pasaran. Karena pemeran diacara tersebut yang sukses bikin kita tertawa dan tersenyum.

Tertawa ternyata banyak manfaatnya, diantaranya: 
1.    Tertawa dapat meringankan rasa khawatir. Sebab, seseorang tidak dapat tertawa dan merasa takut secara bersamaan, secara fisik itu tidak mungkin. Tertawa juga mengecilkan sumber dan ukuran rasa takut.
2.    Tertawa mengurangi rasa ingin sendiri. Sebab, tertawa membuat kita ingin bersosialisasi dengan orang lain dan meringankan rasa kesendirian.
3.    Tertawa mengurangi agresi dan konflik. Orang yang tertawa cenderung tidak dapat berbuat kasar pada orang lain.
4.    Sistem kekebalan tubuh jadi lebih kuat dengan tertawa, kadar hormon stres pun berkurang, jantung dan sistem peredaran darah lebih sehat, serta otot menjadi lebih rileks.
5.    Tertawa adalah sumber latihan jantung yang sehat, seseorang yang sering tertawa bahagia memiliki risiko penyakit jantung 40 persen lebih rendah dibanding orang yang murung, khususnya bagi orang yang telah berusia lanjut. Selain itu, juga akan membuat pola nafas yang baik bagi kesehatan organ-organ pernapasan.
6.    Kesehatan mental kita menjadi lebih baik dengan tertawa. Stres berkurang, begitu pula rasa marah dan khawatir, tapi rasa bahagia dan sikap positif meningkat.
7.    Membuat kita menjadi lebih kreatif dan mampu memecahkan masalah. Kepuasan kerja pun meningkat. Kita dapat bekerja lebih keras namun merasa nyaman. Singkatnya, produktivitas meningkat.
8.    Tertawa adalah proses alami yang mengurangi rasa sakit, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah obat alami dari tubuh sendiri. Banyaklah tertawa dan Anda akan merasakan ternyata hanya butuh sedikit obat untuk menikmati hidup.
9.    Tertawa meningkatkan kekebalan tubuh, otot-otot pun menjadi lebih rileks.
10.  Tertawa dapat merendahkan tekanan darah.
11.  Tertawa bisa memberikan perasaan bahwa sesungguhnya hanya sedikit obat untuk menikmati hidup yang sementara ini.
12.  Tertawa selama 10-15 menit bisa membakar banyak kalori
13.  Tertawa mampu mengeluarkan udara di dalam paru-paru dengan kecepatan 60 mph.
14.   Tertawa 17 menit per hari dipercaya memperpanjang waktu hidup selama satu hari.
15.   Senyuman pelayan bisa membuat pelanggannya memberikan tips tambahan.

Ternyata tertawa memiliki etika, yang berarti tertawa itu tidak boleh sembarangan, etika tertawa tersebut, di antaranya:
1.    Tidak menjadikan aspek agama sebagai bahan ketawa.
2.    Gurauan tersebut bukan merupakan cacian atau cemoohan seperti mengejek orang lain dengan menyebut kekurangannya.
3.    Gurauan itu bukan ghibah (mengumpat) seperti memburukkan seseorang individu dengan niat hendak merendah-rendahkannya.
4.    Tidak menjadikan jenaka dan gurauan itu sebagai kebiasaan.
5.    Bersesuaian dengan masa, tempat dan orangnya karena adalah tidak manis bergurau di waktu seseorang berada dalam kesedihan dan sebagainya.
6.    Menjauhi jenaka yang membuat orang lain ketawa secara berlebihan (ketawa terbahak-bahak) kerana banyak ketawa akan memadamkan cahaya hati.

J SEMOGA BERMANFAAT J

Sumber:

No comments:

Post a Comment