Friday, June 29, 2012

12 Hal yang Membunuh Konsentrasi

Ada banyak faktor yang membuat seseorang kehilangan konsentrasi saat bekerja. Mulai dari keberadaan media sosial, handphone, dan kondisi tubuh yang tidak fit seperti stres, lelah, lapar. Psikolog Lucy Jo Palladino, PhD, memaparkan solusinya.

Media Sosial
Sangat mudah sekarang seseorang untuk berhubungan dengan teman-temannya melalui website media sosial.Karena website itu bisa diakses setiap saat, maka keberadaannya bisa mengganggu konsentrasi kerja. Jika Anda tak mau terganggu oleh keinginan mengakses media sosial itu, lakukan aturan sendiri bahwa mengakses Facebook dan sejenisnya itu hanya dilakukan pada saat jam istirahat.

Surat Elektronik
Mungkin kita cukup intens menggunakan e-mail dalam lingkup pekerjaan kita. Namun tak selalu e-mail yang masuk harus dijawab segera setelah masuk karena hal ini akan memecah konsentrasi kerja kita. Agar tidak mengganggu konsentrasi kerja, sebaiknya jawab email pada waktu-waktu tertentu saja. Kecuali untuk kasus-kasus tertentu yang memang ditunggu.

Telepon Seluler
Saat ini, fasilitas komunikasi yang canggih membuat seseorang bisa menghubungi dan dihubungi kapan saja. Hanya saja kondisi itu bisa merusak konsentrasi kerja. Jika tidak ingin konsentrasi terpecah, sebaiknya jangan aktifkan nada panggil. Atau kecilkan dan aktifkan voicemail-nya.Lalu sediakan waktu untuk mengecek telepon masuk, misalnya ketika istirahat.

Multitasking (melakukan banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan).
Mungkin maksudnya untuk menghemat waktu. Tetapi sejumlah penelitian menunjukkan bahwa multitasking itu justru membuat pekerjaan berlangsung lebih lama. Tiga pekerjaan yang dikerjakan secara bersamaan, menurut penelitian, penyelesaiannya justru lebih lama dibandingkan menyelesaikannya satu demi satu. Untuk mengatasinya, gunakan skala prioritas.

Bosan
Saat mengerjakan pekerjaan yang membosankan, pikiran mudah teralihkan. Untuk mengatasi ini, berjanjilah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam rentang waktu tertentu, dan apabila berhasil beri hadiah pada diri kita dengan cara istirahat sejenak / menikmati kopi / sekadar jalan kaki ke luar ruangan. Tugas yang membosankan akan mudah diselesaikan jika kita memiliki sesuatu yang dituju.

Pikiran yang mengganggu (urusan rumah tangga, dan lainnya)
Untuk mengatasi masalah ini, tuliskan semua urusan itu dalam buku atau kertas dan urut sebagai tugas yang nanti akan dikerjakan selepas kerja. Dengan cara seperti ini, beban di pikiran akan tercurahkan.


Stres
Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan bisa membuat kita jadi stres. Untuk mengatasinya, pelajari teknis relaksasi seperti meditasi. Satu penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang ikut kursus meditasi selama 8 minggu ternyata sanggup meningkatkan kemampuan fokus mereka pada pekerjaannya dengan lebih baik.

Lelah
Rasa lelah membuat kita jadi sulit berkonsentrasi.Bahkan sebuah penelitian menunjukkan, seseorang yang kurang tidur bisa kehilangan perhatian dan daya ingatnya berkurang. Untuk mengatasinya, usahakan tidur 7-9 jam sehari.

Lapar
Otak kita sulit berkonsentrasi saat perut kita lapar.Rasa lapar ini merupakan pembunuh konsentrasi paling utama. Untuk mengatasinya, biasakan sarapan pagi, makan camilan kaya protein,hindari makanan berkarbohidrat sederhana seperti permen, dan pilihlah makanan berkabohidrat komplesk semisal gandum.

Depresi
Anda sulit berkonsentrasi, merasa kosong, tak punya harapan, atau merasa asing? Itu tandanya depresi. Bicaralah pada dokter, psikolog, atau konsultan, karena depresi sangat mungkin bisa diatasi.

Obat
Meminum obat sering kali memiliki efek samping berupa depresi. Bahkan obat depresi sekalipun bisa berdampak depresi pula jika metabolisme tubuh menolaknya! Oleh karena itu konsultasikan dengan dokter jika ada obat yang membuat Anda merasa depresi.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD selama ini dianggap penyakit anak-anak yaitu gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan sebagainya. Ternyata orang dewasa pun bisa mengidap ADHD ini seperti ditunjukkan dengan gejala sulit berkonsentrasi. Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter. Ada banyak cara untuk mengatasinya seperti terapi dan obat.

No comments:

Post a Comment